Opini: Pepatah Kuno untuk Hari Kesehatan Nasional. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam dunia kesehatan maupun pendidikan, ada pepatah kuno yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Men sana in corpore sano, sebuah pepatah kuno yang diserap dari
Hari ini, kedua kalinya kita memperingati dan merayakan Hari Pendidikan Nasional di tengah suasana pandemi Covid-19. Masa-masa ini tidaklah mudah bagi para pendidik, pelajar, orang tua, serta kita semua yang menjalani aktivitas di tengah wabah yang masih melanda dunia.
Kesimpulan berisi penegasan kembali pada opini atau argumentasi yang sebelumnya sudah diberikan. Pada bagian ini, kalimat yang digunakan biasanya lebih singkat namun tetap jelas. Saat menulis teks editorial atau opini, ada banyak isu yang bisa diangkat penulis. Mulai dari ekonomi, hukum, budaya, dan yang tak kalah penting adalah pendidikan.
Untuk itu, pemerintah Indonesia berusaha kuat meningkatkan mutu dan memperluas akses, termasuk pendidikan tinggi. Angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi (PT) masyarakat Indonesia masih berada di angka 31,16% di 2022. Dalam kaitan itu, LSPR Institute of Communication & Business (Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR) senantiasa membantu
Hari Gizi Nasional adalah sebuah momentum untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya penerapan gizi seimbang guna kualitas kesehatan yang lebih baik. Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 yang jatuh pada 25 Januari 2022 ini, tema yang diangkat adalah āAksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitasā.
Dari data yang ada, sekitar 1 dari 100 laki-laki usia 20ā24 tahun sekitar 1,06% pada 2018 telah melangsungkan perkawinan sebelum usia 18 tahun. Prevalensi ini meningkat sedikit sebesar 0,33 poin persen dibandingkan 2015 yang hanya mencapai 0,73%. Secara nasional, dari angka ini, ada 20 provinsi yang prevalensi perkawinan anak perempuan di
Dari artikel di atas dapat ditemukan beberapa contoh kalimat opini, seperti pada paragraf pertama kalimat 1 dan 2. Debu, sinar matahari yang terik, dan asap kendaraan bermotor merupakan āmakanan sehari-hariā kaum urban di kota besar seperti Jakarta.
KTT ASEAN dengan Jepang yang dimulai hari ini, harus mendatangkan manfaat, khususnya untuk pembangunan di dalam negeri. Bukan semata mendatangkan investor untuk IKN, tapi juga bidang lainnya, terutama kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian, serta pemanfaatan energi bersih. Jepang, biar bagaimanapun, berutang budi dan mempunyai ādosa
JKTAD.