KumpulanPuisi . Blog; Seo Service; Facebook; Google; Youtube; Sabtu, 07 Oktober 2017. Home Unlabelled W.S RENDRA"SAJAK BURUNG-BURUNG KONDOR" W.S RENDRA"SAJAK BURUNG-BURUNG KONDOR" Unknown. Oktober 07, 2017. Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas, dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau. Ke
Sajakini menjadi salah satu dari sedikit sajak karya WS Rendra, yang terasa begitu dekat dengan saya.Sengaja saya bacakan ulang, sebagai bingkisan khusus ba
Dansukmanya berubah menjadi burung kondor. Beribu-ribu burung kondor, berjuta-juta burung kondor, bergerak menuju ke gunung tinggi, dan di sana mendapat hiburan dari sepi. Karena hanya sepi mampu menghisap dendam dan sakit hati. Burung-burung kondor menjerit. Di dalam marah menjerit. Tersingkir ke tempat-tempat yang sepi. Burung-burung kondor
rindurendra #wsrendra #burungburungkondorSajak Burung-Burung Kondor Oleh: WS RendraAngin gunung turun merembes ke hutan,lalu bertiup di atas permukaan kali
SajakBurung-Burung Kondor Angin gunung turun merembes kehutan, Lalu bertiup di atas pemukiman kali yang luas, Dan akhirnya berubah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu Melihat jejak-jejak sedih para petani buruh Yang terpacak di atas tanah gembur Namun tidak memberikan kemakmuran bagi penduduknya. Para tani-buruh bekerja,
SajakBurung-Burung Kondor - WS RendraAngin gunung turun merembes ke hutan,lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas,dan akhirnya berumah di daun-daun te
BahasaIndonesia Wahana Pengetahuan Buku Guru
KumpulanPuisi WS Rendra: DOWNLOAD Sajak Burung-Burung Kondor Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas, dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu melihat jejak-jejak sedih para petani - buruh
QMWq. Sajak Burung-Burung Kondor โ WS Rendra Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas, dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu melihat jejak-jejak sedih para petani โ buruh yang terpacak di atas tanah gembur namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya. Para tani โ buruh bekerja, berumah di gubug-gubug tanpa jendela, menanam bibit di tanah yang subur, memanen hasil yang berlimpah dan makmur namun hidup mereka sendiri sengsara. Mereka memanen untuk tuan tanah yang mempunyai istana indah. Keringat mereka menjadi emas yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa. Dan bila mereka menuntut perataan pendapatan, para ahli ekonomi membetulkan letak dasi, dan menjawab dengan mengirim kondom. Penderitaan mengalir dari parit-parit wajah rakyatku. Dari pagi sampai sore, rakyat negeriku bergerak dengan lunglai, menggapai-gapai, menoleh ke kiri, menoleh ke kanan, di dalam usaha tak menentu. Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah, dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai, dan sukmanya berubah menjadi burung kondor. Beribu-ribu burung kondor, berjuta-juta burung kondor, bergerak menuju ke gunung tinggi, dan disana mendapat hiburan dari sepi. Karena hanya sepi mampu menghisap dendam dan sakit hati. Burung-burung kondor menjerit. Di dalam marah menjerit, bergema di tempat-tempat yang sepi. Burung-burung kondor menjerit di batu-batu gunung menjerit bergema di tempat-tempat yang sepi Berjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu, mematuki batu-batu, mematuki udara, dan di kota orang-orang bersiap menembaknya. WS Rendra This entry was posted on Jumaat, 7 Ogos 2009 at 1058 am and is filed under WS Rendra. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site. Navigasi kiriman Previous Post Next Post ยป
Puisi adalah karya sastra yang gaya bahasanya terkait oleh rima, irama, dan penyusunan larik dan bait. Puisi biasanya berisi ungkapan perasaan penulis mengenai emosi, pengalaman, pemikiran, maupun kesan yang kemudian bahasa yang menarik sehingga enak untuk dibaca. Struktur batin merupakan struktur yang mengungkapkan hal yang hendak disampaikan penulis dan tidak tampak pada fisik puisi. Berikut merupakan yang termasuk struktur batin tema, hal pokok yang mendasari sebuah puisi perasaan, hal yang dirasakan pengarang dalam menulis puisi nada, sikap penyair terhadap pembaca. Suasana, keadaan hati pembaca setelah membaca puisi amanat, pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam puisinya. Berikut adalah analisis kutipan puisi di atas Temanya adalah ketidakadilan, dari larik "Para tani-buruh bekerja, berumah di gubug-gubug tanpa jendela," Perasaan pada puisi tersebut adalah kesal. Hal ini dapa terlihat pada tiap bait puisi dimana setelah menyajikan sesuatu yang menyenangkan, kemudian disajikan sesuatu yang meresahkan. Dari tema dan perasaan yang ada dalam puisi, kita bisa menarik kesimpulan bahwa penyair mengahdirkan ketidakadilan dan rasa kesal pada puisi tersebut memberitahu kita amanat bahwa penguasa seharusnya bersikap adil pada rakyatnya. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa amanat yang terkandung dalam kutipan puisi tersebut adalah kesejahteraan petani harus menjadi tanggung jawab para penguasa. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan C.
Sajak Burung-Burung Kondor Angin gunung turun merembes kehutan, Lalu bertiup di atas pemukiman kali yang luas, Dan akhirnya berubah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu Melihat jejak-jejak sedih para petani buruh Yang terpacak di atas tanah gembur Namun tidak memberikan kemakmuran bagi penduduknya. Para tani-buruh bekerja, Berumah di gubuk-gubuk tanpa jendela, Menanam bibit di tanah subur, Memanen hasil yang berlimpah dan makmur, Namun hidup mereka sendiri sengsara. Mereka memanen untuk tuan tanah Yang mempunyai istana indah. Keringat mereka menjelma menjadi emas Yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu Eropa. Dan bila mereka menuntut perataan pendapat, Para ahli ekonomi membetulkan letak dasi, Dan menjawab dengan mengirim kondom. Penderitaan mengalir Dari parit-parit wajah rakyatku. Dari pagi sampai sore, Rakyat negeriku bergerak dengan lunglai Menggapai-gapai Menoleh kekiri, menoleh kekanan, Di dalam usaha tak menentu, Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah, Dan dimalam hari mereka terpelanting ke lantai. Dan sukmanya berubah menjadi burung kondor. Beribu-ribu burung kondor, Berjuta-juta burung kondor, Bergerak menuju kegunung tinggi, Dan disana mendapat hiburan dari sepi. Karena hanya sepi Mampu menghisap dendam dan sakit hati. Burung-burung kondor menjerit Di dalam marah menjerit. Tersingkir ketempat-tempat yang sepi. Berjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu Mematuki batu-batu, mematuki udara, Dan dikota orang-orang bersiap menembaknya. By RENDRA